BERKAT--- Imam baru, Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm
memberkati mantan Uskup Dili, Mgr. Carlos Fillipe Ximenes Belo, SDB pada
perayaan misa syukur penthabisan imam baru di Ratesuba, Paroki St. Vinsensius
A. Paulo Ratesuba, Rabu (16/10/2013) pagi.
Lebih Berkesan Dengan Hadirnya Uskup Belo
Misa Syukur Thabisan Imam Baru Di Ratesuba-Ende
Pada , Rabu (16/10/2013) lalu, umat Paroki St.
Vinsensius A. Paulo Ratesuba di wilayah Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende,
menggelar acara Misa Syukur Penthabisan Imam Baru, Romo Wilibaldus Gebo, O.
Carm. Acara misa syukur dilaksanakan di kampung asal imam baru, kampung
Ratesuba, pusat paroki tersebut. Semua
umat paroki bersama orangtua dan keluarga imam baru bergembira dan berbahagia
atas peristiwa penthabisan putra paroki, Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm.
Kegembiraan keluarga dan umat katolik Paroki St. Vinsensius
A. Paulo Ratesuba menjadi semakin lengkap dan berkesan ketika Uskup Emeritus
Mgr. Carlos Fillipe Ximenes Belo, SDB, mantan Uskup Keuskupan Dili (sekarang
Negara Timor Leste), juga hadir pada acara misa syukur imam baru ini. Mgr. Carlos Fillipe Ximenes Belo, SDB yang
biasa dipanggil dengan sebutan Uskup Belo, bahkan datang secara khusus dari Lisabon-Portugal
ke Ratesuba, Kabupaten Ende, Propinsi NTT untuk mengikuti misa syukur imam baru
ini.
Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm dithabiskan menjadi
pastor Gereja Katolik bersama delapan imam baru lainnya oleh Uskup Agung Ende,
Mgr. Vinsensius Potokota, Pr di Gereja Paroki Sta. Maria Imakulata Ndona,
Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende pekan sebelumnya, Minggu (06/10/2013) siang.
Namun baru merayakan misa syukur penthabisan sebagai misa pertama atau misa
perdana pada, Rabu (16/10/2013). Disebut
misa perdana karena saat misa syukur itu, seorang imam baru pertama kali memimpin
misa atau membuat kurban misa setelah dithabiskan.
Kehadiran Uskup Belo benar-benar memberi suasana
berbeda dalam kegiatan misa syukur imam baru ini. Apalagi, selain pernah menjadi pemimpin Umat
Katolik di Dili (ketika Dili masih
menjadi ibukota Propinsi Timor-Timur), Uskup Belo juga merupakan salah satu
tokoh dunia karena pernah menerima hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996. Hal ini dipandang keluarga imam baru dan umat
Katolik setempat sebagai sesuatu yang luar biasa dan membawa kebahagiaan tersendiri.
Uskup Belo tidak hadir saat upacara penthabisan di
Gereja Paroki Sta. Maria Imakulata Ndona, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende,
Minggu (06/10/2013) siang, tetapi khusus datang untuk hadir pada acara misa
syukur imam baru, Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm di Ratesuba. Padahal, ordo keduanya berbeda, Romo Baldus
dari biara Karmel O.Carm sementara Uskup Belo dari biara Ordo Dominikan atau
SDB.
Hal ini tentu menjadi pertanyaan tersendiri, sedekat
apa imam baru dengan Uskup Belo, sehingga penerima hadiah nobel perdamaian ini
rela datang jauh-jauh dari Lisabon-Portugal untuk menghadiri misa syukur imam
baru. Seberapa besar pula keinginan
Uskup Belo untuk melihat kampung Ratesuba dan umat Paroki St. Vinsensius A.
Paulo Ratesuba?. Hanya Uskup Belo dan
imam baru, Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm yang tahu persis jawabannya.
Uskup Belo datang dari Lisabon-Portugal melalui
Yogyakarta dan tiba di Bandara Maumere, Kabupaten Sikka lalu menginap di Biara
Karmel Maumere, Senin (14/10/2013) sore.
Keesokan harinya, bersama imam baru Romo Wilibaldus Gebo, O.Carm dan
pembesar Biara Karmel, Uskup Belo menuju Paroki St. Vinsensius A. Paulo
Ratesuba. Rombongan imam baru bersama Uskup Belo tiba di Ratesuba, Selasa
(15/10/2013) sore, disambut dengan konvoi kendaraan roda empat dan roda dua
dari kampung Bolenggo, sekitar enam kilometer dari Ratesuba. Saat tiba di
kampung Ratesuba II, sekitar 300 meter dari pastoran paroki, romongan imam baru, Romo Wilibaldus Gebo, O. Carm bersama
Uskup Belo, Vikjen Keuskupan Agung Ende, pembesar biara Karmel serta pastor
pertama Paroki St. Vinsensius A Paulo Ratesuba, Pater Kornelis Key, SVD diterima dengan pengalungan dan diarak
berjalan kaki dengan tarian Weladele (salah satu tarian adat setempat) dan
dilanjutkan dengan tarian ibu-ibu katolik.
Setelah istirahat sejenak di pastoran paroki, rombongan imam baru
bersama Uskup Belo lalu menuju Gereja Paroki St. Vinsensius A. Paulo Ratesuba
untuk berdoa dan selanjutnya diarak lagi dengan tarian Weladele menuju rumah
keluarga imam baru.
Saat berada di Ratesuba, mantan Uskup Keuskupan Dili
yang kini tinggal menetap di Lisabon-Portugal itu, menolak menginap di pastoran
paroki tetapi memilih menginap di rumah orangtua imam baru yakni di rumah Bapak
Dominikus Maa dan mama Kristina Djelo Mbembo. Uskup Belo berada di Ratesuba
mulai Selasa (15/10/2013) sore hingga Jumat (18/10/2013) pagi, artinya Uskup
Belo menginap di Ratesuba selama tiga malam dan empat hari.
Uskup Belo memilih menginap di rumah keluarga imam
baru, tentu punya alasan tersendiri. Paling tidak, Uskup Belo ingin lebih dekat
dengan keluarga imam baru dan juga umat sekitar. Uskup Belo pun tidak langsung
pulang usai mengikuti misa syukur penthabisan imam baru, Rabu (16/10/2013) siang, tetapi menambah waktunya berada di
Ratesuba dan baru kembali Jumat (18/10/2013) pagi. Satu hari khusus yakni,
Kamis (17/10/2013), disiapkan Uskup Belo untuk berkunjung ke beberapa tempat di
Paroki St. Vinsensius A. Paulo Ratesuba seperti ke Taman Doa Maria Fatima Tiwu
Lewu serta melihat Danau Tiwu Lewu yang berdekatan dengan taman doa tersebut,
lalu berkunjung ke kantor Desa Kebirangga Tengah di Ratesuba, berkunjung ke SDI
Ratesuba, berkunjung ke kantor Kecamatan Maukaro, berkunjung ke Biara Susteran
SSpS St. Arnoldus Jansen Maukaro dan bertemu serta memberkati banyak orang.
Sejak tiba di Ratesuba, tak bosan-bosannya umat Katolik setempat berjabat
tangan dan mencium tangan Uskup Belo serta foto bersama dengan sang uskup.
Kehadiran Uskup Belo benar-benar disambut hangat dan membawa kebahagiaan bagi
Umat Katolik di Paroki St. Vinsensius A. Paulo Ratesuba. (maxi marho)
mantap.....
BalasHapus